Powered By Blogger

Sabtu, 25 April 2009

Negara Bukan Bukan

Menarik, menyimak pernyataan Hidayat Nur Wahid (HNW) dalam satu acara di TV swasta Indonesia. Ketika ditanya oleh seorang pengamat politik dalam kapasitas HNW sebagai ketua MPR, tentang sistem pemerintahan Indonesia sudah baik/belum, atau perlu ada perubahan?
Dijawab oleh HNW, "Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing, termasuk sistem pemerintahannya".
" Suatu ketika saya ditanya, apakah sistem pemerintahan Indonesia adalah Presidensial? saya jawab, bukan. apakah sistem pemerintahan Indonesia adalah Parlementer? saya jawab, bukan.
"Apakah Indonesia negara agama?", saya jawab bukan.
"Apakah Indonesia negara sekuler?", saya jawab bukan.
Berarti negara Indonesia, negara bukan-bukan ?, jawab : bukan.
Negara Indonesia negara bukan, bukan, bukan (bukan 3x)!

Tetapi kalau kita introspeksi secara jujur tentang kondisi perpolitikan Indonesia saat ini, betulkah Negara Indonesia negara bukan, bukan, bukan (bukan 3x)! Menyimak proses pemilu di Indonesia saat ini, kita masyarakat dibuat bingung, geleng-geleng kepala, sedih, senyum, tertawa, trenyuh, prihatain, mengelus dada, semua perasaan yang ada dalam hati kita terwakili. Betul, gak?
Berbagai macam tingkah polah elit politik atau partai politik menyebabkan kita merasakan adanya perasaan hati tersebut. Banyak caleg stress, bunuh diri, bahkan menganulir sumbangan material/finansial yang telah diberikan pada masyarakat semasa kampanye. Ada pen-caleg-an yang hanya asal-asalan, spekulatif, sekedar keterwakilan di suatu dapil, dsb. Sehingga setelah pencontrengan harus kembali ke "habitat" aslinya, sebagai tukang parkir, tukang koran bahkan tukang becak?
Inikah potret elit politik Indonesia ?

Dari sisi partai politik tidak kalah 'serunya' beberapa partai menyatakan kadernya harus menjadi Capres, bukan sekedar Cawapres. Ada partai politik se-koalisi bercerai gara-gara tersinggung pasangannya menyarankan balon Cawapres lebih dari satu. "Itu artinya telah mengatur rumah tangga orang lain".

Terlalu banyak untuk ditampilkan prilaku 'wakil-wakil rakyat?' yang telah mewakili segala perasaan yang asa dalam hati rakyat Indonesia.

Kita jadi bertanya lagi: "Negara Indonesia negara bukan, bukan, (bukan 2x)? atau Negara Indonesia negara bukan, bukan, bukan (bukan 3x)?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar