Powered By Blogger

Minggu, 10 Mei 2009

Artis dan Narkoba

Semakin kita yakin bahwa dunia keartisan jauh dari sifat pencerahan, sebaliknya semakin nyata dunia keartisan dekat dengan kemaksiatan. Hal ini bisa kita simak setiap hari dari pagi buta hingga pagi lagi, layer kaca televise berlomba menayangkan gossip murahan setidaknya “ghibah” yang sangat tidak mendidik. Urusan rumah tangga atau pribadi yang seharusnya memang untuk pribadi justru “diumbar” sehingga sang badsetter semakin bangga jika banyak yang mengetahui urusan pribadinya, dunia memang wis edan. Atau aku yang tidak bisa ngikutin trend?

Goyang tak senonoh dibilang seni, ekspresi diri, hak asasi……………..
Bergandengan, berpelukan, ber …, bukan muhrim, bukan laki-bini menjadi tradisi
Kawin- cerai seakan trendi
Punya anak tak punya suami, jadi kebanggaan diri
Apa yang akan kita banggakan pada generasi negeri ini ?

Seorang artis, merupakan seorang public figure, yang setiap gerak-geriknya menjadi trendsetter, menjadi pedoman prilaku audiensnya. Seharusnya setiap gerak langkahnya dapat dijadikan media dakwah untuk pencerahan pada masyarakat, karena setiap langkahmu didokumentasi dan distribusi oleh televisi tiada henti.
Namun apa yang terjadi……………………………….?

Terakhir kali, banyak selebritis terjerat kasus narkoba secara beruntun, apa lagi kalo kita merunut ke belakang terlalu banyak untuk disebutkan. 
Pada kesempatan ini saya mengajak kepada seluruh masayarakat untuk memboikot, tidak menonton, tidak menghadiri acara, tidak mebeli produk atau apapun istilahnya yang terkait dengan sang pemeran telah tersangkut NARKOBA atau tindakan criminal yang lain. 
Demikian juga stasiun televise, rumah produksi, model agen, event organis, tabloid, majalah dan lainnya untuk tidak menggunakan figure yang telah nyata tersangkut NARKOBA atau tindak criminal. 
Semua ini sebagai bagian dari pembelajaran, self control kepada siapapun untuk lebih peka, lebih peduli, lebih hati-hati terhadap apa yang akan dilakukan.

Kami sangat gerah, sangat terusik dengan prilaku-prilaku “figuran-figuran” yang tidak layak diteladani tersebut, namun selalu dimunculkan atau ditampilkan dihadapan kita.
Tidak adakah yang lebih baik atau lebih layak untuk dikedepankan, yang dapat meberikan pencerahan pada bangsa ini?